Minggu, 07 Oktober 2012

pengertian psikologi lintas budaya



Nama : Yesi Mariati
3PA03

                                                                  Psikologi Lintas Budaya

A.Pengertian psikologi lintas budaya menurut para tokoh
Psikologi lintas budaya adalah kajian empirpik mengenai anggota berbagai kelompok budaya yang telah memiliki perbedaan pengalaman yang dapat membawa ke arah perbedaan perilaku yang diramalkan dengan signifikan (Brislin, lonner dan Thorndike, 1973).

Psikologi lintas budaya menurut :
Segall, Dasen, dan Poortinga (1990) adalah kajian ilmiah mengenai perilaku manuasia dan penyebarannya, skaligus memperhitungkan cara perilaku itu dibentuk dan dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan sosial budaya.

Definisi ini mengarahkan perhatian pada dua hal pokok yaitu :
Keragaman perilaku manusia didunia dan kaitannya antara perilaku individu dengan konteks budaya.

   Kesimpulannya Adalah  Psikologi Lintas Budaya adalah kajian mengenai persamaan dan perbedaan dalam fungsi individu secara psikologis dalam berbagai budaya dan kelompok etnik mengenai hubungan-hubungan diantara ubahan psikologis dan sosiobudaya, ekologis dan ubahan biologis serta mengenai perubahan-perubahan yang berlangsung. 


       B.Hubungan Psikologi Lintas Budaya dengan Ilmu-Ilmu lain

Ø  Hubungan antara Psikologi Lintas Budaya dengan Sosiologi
Dalam ilmu sosiologi ada istilah akulturasi, akulturasi merupakan proses dimana suatu kelompok manusia suatu kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing yang berbeda sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu dengan lambat-laun diterima dan dapat diolah kedalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri. Kaitannya dengan psikologi lintas budaya yaitu bagaimana kelompok manusia  yang dihadapkan oleh kebudayaan lain yang dapat mengendalikan budaya asing  yang masuk sehingga budayanya sendiri tidak akan hilang. Unsur-unsur budaya asing yang diterima, tentunya terlebih dahulu mengalami proses pengolahan, sehingga bentuknya tidak asli lagi seperti semula. Misalnya sistem pendidikan di indonesia untuk sebagian besar diambil dari unsur-unsur barat, akan tetapi sudah disesuaikan serta diolah sedemikian rupa, sehingga merupakan kebudayaan sendiri.


Ø  Hubungan antara Psikologi Lintas Budaya dengan Kepribadian
Kepribadian cenderung menekankan perbedaan diantara individu atau dalam tradisi lintas-budaya diantara anggota budaya yang berbeda, bagaimana orang-orang menghayati diri sendiri dan konteks sosiobudaya ditempat mereka. Konteks kesamaan lintas budaya berkaitan dengan kepribadian yaitu bagaiman seseorang dapat memahami perilaku orang lain dalam budaya lain, disamping perbedaan dalam keyakinan, pendapat, sikap, dan pengetahuan. Ada 2 aspek substuntif kepribadian sebagai sumbangan psikologi lintas budaya yaitu diri (self) dan wujud kembar dari kesadaran (altered states of consciousines).

Ø  Hubungan antara Psikologi Lintas Budaya dengan Antropologi
 Ilmu antropologi menekankan pada pengertian tentang manusia dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik, kepribadian, masyarakat serta kebudayaannya. Kaitannya dengan psikologi lintas budaya yaitu bagaimana manusia dapat memahami adanya perbedaan aneka warna kulit, bentuk fisik, kepribadian antara sesama manusia sehingga manusia  itu dapat menyesuaikan perilakunya pada kebudayaan tersebut, maka manusia dapat berelasi  baik dengan manusia lainnya.

C. Contoh Artikel
Momen yang disebut sebagai “Sumpah Pemuda” memang telah lewat. Ada hal yang menarik terkait dengan momen tersebut, sebagaimana adanya dengan fenomena-fenomena mutakhir: tak lain ialah bahasa.
Momen “Sumpah Pemuda” menyinggung bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, selain menyoal bangsa dan tanahair yang satu. Momen tersebut tahun ini sedikit-banyak mengangkat persoalan bahasa terkait dengan “sengketa kebudayaan” antara Indonesia dan Malaysia, fenomena “bahasa alay” di kalangan generasi internet, serta “bahasa gado-gado” yang memakai berbagai macam bahasa dalam satu kalimat (seringkali menyisipkan bahasa Inggris dalam dialog berbahasa Indonesia), juga masalah-masalah klasik seperti berkurangnya pemakaian bahasa daerah dan punahnya beberapa bahasa daerah karena tidak ada lagi penutur aselinya.
Dari fenomena-fenomena di atas, salah satu wacana yang paling menonjol adalah bahasa Indonesia versus bahasa daerah atau bahasa lokal. Satu pihak mengklaim bahwa penggunaan bahasa Indonesia —entah sesuai EYD atau tidak— menandakan rasa nasionalisme yang tinggi, pihak lain ada yang menyatakan bahwa bahasa Indonesia adalah tidak aseli Indonesia tapi hampir semuanya berupa serapan dari berbagai bahasa [asing] (lihat Alif Dasya Munsyi alias Remy Sylado, 2003: 9 dari 10 Kata Bahasa Indonesia adalah Asing), dan ada pula yang menggalakkan kampanye mengenai penggunaan bahasa daerah sebagai wujud pelestarian kebudayaan.
Mengenai perihal ini saya kurang-lebih sependapat —walau di lain pihak juga mengkritisi beberapa bagian— dengan guru saya, Prof. Heddy Shri Ahimsa-Putra dalam salah satu tulisannya. Izinkan saya untuk mengetik ulang petikan [bagian akhir] dari tulisan beliau tersebut, yang berjudul “Etnolinguistik: Beberapa Bentuk Kajian”, lebih tepatnya sub-bab “Etnolinguistik: Artinya Bagi Indonesia” bertarikh 1997.



D. Perbedaan Psikologi Lintas Budaya dengan ilmu lain
·         Perbedaan Psikologi Lintas Budaya dengan Psikologi Indigenous
 Indigenous Psychology merupakan suatu terobosan baru dalam dunia psikologi yang mana merupakan suatu untuk memahami manusia berdasarkan konteks kultural/budaya. Indigenous psychology dapat juga didefinisikan sebagai pandangan psikologi yang asli pribumi dan memiliki pemahaman mendasar pada fakta-fakta atau keterangan yang dihubungkan dengan konteks kebudayaan setempat.

Jadi perbedaan Psikologi lintas budaya dengan Psikologi Indigenous adalah
 Psikologi lintas budaya berfokus pada membicararakan isu, konsep dan metode yang dikembangkan oleh komunitas ilmiah di barat—kebanyakan Amerika Serikat dan Eropa Barat—dan yang dipelajari di timur—kebanyakan negara dunia. Sedangkan Psikologi Indigenous mencakup studi tentang isu dan konsep yang mencerminkan kebutuhan dan realitas dari budaya tertentu—dalam hal ini, tentu akan banyak upaya untuk memodifikasi instrumen guna memasukkan perspektif indigenus/setempat.
·         Perbedaan Psikologi Lintas Budaya dengan Psikologi Budaya
Psikologi budaya adalah studi tentang cara tradisi budaya dan praktek sosial meregulasikan, mengekspresikan, mentransformasikan dan mengubah psike manusia.

Jadi perbedaan Psikologi lintas budaya dengan Psikologi budaya adalah
Psikologi lintas budaya  melihat persamaan dan perbedaan dalam fungsi individu secara psikologis, dalam berbagai budaya dan kelompok etnik sedangkan Psikologi budaya melihat bagaimana budaya dapat mentransformasikan dan mengubah psike seseorang.

·         Perbedaan Psikologi Lintas Budaya dengan Antropologi
Menurut Koentjaraningrat, Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.

Jadi perbedaan Psikologi lintas budaya dengan Antropologi adalah
Psikologi lintas budaya  melihat persamaan dan perbedaan dalam fungsi individu secara psikologis, dalam berbagai budaya dan kelompok etnik sedangkan Antropologi melihat bagaimana manusia dalam suatu masyarkat melahirkan suatu kebudayaan.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar